Selasa, 31 Maret 2015

Ada apa dengan Negeri ini ?

Ketika aku membuka mataku
Aku terenyah dan sontak kaku melihat semua ini
Aku kini terbangun
Terbangun dari tidru nyenyak aku
Aku kira aku manusia terakhir yang membuka mata dan mata hatiku?
Ternyata tidak!
Pemerintah dan koloninya sedang tidur nyenyak diatas penderitaan rakyatnya
Ada apa dengan negeri ini ?
Hukum semakin tajam kebawah
Ekonomi tak tau akan nasibnya
Politik kotor semakin merajalela
Presiden ? ah seperti tak punya
Ini negeri negeri kaya (katanya)
Ah sudahlah, apakah perlu kami berdoa untuk meminta adzab kepada pemimpin negeri ini ?

Kamis, 19 Maret 2015

Teruslah Berjuang Wahai Pahlawan Sangsaka

Terik ?
Itu Pasti
Panas ?
Ah itu mah biasa
Haus ?
Heleh, bukanlah masalah
Pulang sore ?
Namanya juga perjuangan
Dibentak ?
Itu tanda kasih sayang
Pushup?
Itu Bagian dari pendidikan
SIAP-SIAP-SIAP
Itulah kata yang harus melekat dalam diri
Adinda
Ingatlah kau disini untuk apa?
Paskibra ? apa itu?
Tahukah kamu ?
Ingatlah,
Sangsaka ada dipundakmu ?
Berkibar atau tidak itu tanggungjawabmu.
Kau berjuang dan berlatih.
Hanya untuk sangsaka, mulia bukan ?
Iya kau memang mulia adinda.
Terus ? Kemana semangatmu ? Mana?
Juara bukanlah ada dipundak pelatihmu,
Juara aa dipundakmu. maukah kau meraihnya ?
Mau ?

Adinda

Mungil, Kecil..
Wajahmu selalu berseri adinda.
Suara lantangmu mengucapkan ayat-ayat Allah.
Kau lantuntan dengan penuh kelembuatan dan semangat ingin tahu.
Mungil, Kecil..
Ketika kau datang kepadaku dan mengadakan "Kak, Ngajar ya nanti malem ?"
Senyum harapan darimu memberikan semangat ingin berbagi..
Ah fikirku mungkin ini hanya sebatas sikap menghargai darimu.
Tetapi, ternyata aku salah.
Semangat perubahan dari dirimu
Semangat ingin maju dalam dirimu
Membuat tubuhku malu dihadapan-Nya.
Tangisanmupun pecah ketika aku mulai berkata "Adinda, besok kakak harus pulang"
Dengan raut wajahmu yang penuh dengan keedihan dan amarah
Sampai aku tak mampu lagi melihat senyum indahmu malam itu
Adinda, yakinlah
Besok kita pasti bertemu lagi

Dia melengkapi sejarahku

Mentari bersinar dengan sangat cerah
Seakan mentari tertawa lepas menyambut kebahagiaan
Langit terlukis dengan indah
Seakan melukiskan indahnya pertemuan fisik yang Allah takdirkan
Pelangi bermunculan dengan penuh seni kebaragaman yang sangat indah
Seakan melukiskan keadaan hati yang dipertemukan oleh Allah
Semuanya terasa indah
Ketika hati yang diikat dengan tali keimanan
Seakan adik dan kakak dipertemukan setelah lama tak jumpa
Iya, dia...
Dialah adinda yang dipertemukan disaat hati lelah
Pertama kali ku bertemu dengannya di Mushola yang sederhana
Ketika selalu dipertemukan di Mushola
Semua kenangan itu ada di Mushola
Mushola yang sederhana, namun menjadi saksi bisu pertemuan
Iya, dia...
Tangisannya ketika perpisahan membuat hati lemah tak berdaya
Tangisnya seakan menggambarkan betapa terpukulnya harus berpisah
Tangisannya seakan berteriak bahwa tak ingin berpisah
Iya, dia..
Dialah bagian dari sejarah perjuanganku
Sejarah menyelesaikan studi Sarjanaku
Dialah adindaku,
Ogi Andrian sang penakluk kehidupan yang hening dari kumandang adzan

Rabu, 18 Maret 2015

Apakah Pantas ?

Betapa besar kasih sayang Allah Swt.
Ketika manusia menilai diriku baik,
Ketika manusia menilai diri ini cerdas,
Ketika manusia menilai diri ini Jauh dari maksiat,
Ketika manusia menilai diri ini Taat,
Ketika manusia menilai diri ini jauh dari kesalahan,
Ketika manusia menilai diri ini tak pernah bermaksiat,
Astagfirullah,
Manusia selalu salah menilai,
Ketika ku bercermin?
Diri ini bertanya :"Pantaskah diri ini disebut sholeh? baik? jauh dari maksiat?
Padahal aku tahu siapa diriku,
Subhanallah,
Betapa besar kasih sayang Allah Swt.
Dia menutupi aib hambanya,
Tanpa lelah dia selalu menjaga dan melindungi hamba-Nya.
Lalu, nikmat yang mana lagi yang akan aku dustakan ?

Senin, 16 Maret 2015

Wahai Diriku

Sebenarnya untuk apa diriku dihadirkan di muka bumi ?
Allah menjawab :
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepada-Ku"
Tetapi, mengapa aku terlalu sering lalai ?
Ketika tugas duniawi menghampiri, aku seakan semangat melahapnya hingga tak tidur semalaman, sekaan waktu tak boleh ada yang sia-sia. Sedangkan untuk Shalat berjamaah dimasjid beberapa menit saja ? Naudzubillah, beratnya kaki ini melangkah.
Ketika tugas duniawi datang berbondong-bondong, aku seakan senantiasa siap menyapanya. Tetapi, ketika keistimewaan 1/3 malam datang, aku seakan tak perduli akan hal itu.
Wahai diriku...
Jika kau sudah mengerti dan memahami maka komitmenlah.
Wahai diriku..

Minggu, 15 Maret 2015

Jangan NATO

Kita punya satu mulut
Tetapi, punya dua telinga
Itu berarti kita harus banyak mendengarkan dibandingkan banyak berbicara
Kita hanya punya satu mulut
Tetapi, kita punya dua tangan dan dua kaki
Itu berarti kita harus banyak bekerja dibandingkan banyak berkoar
Kita hanya punya satu mulut
Tetapi, kita punya dua mata
Itu berarti bahwa kita jangan banyak berbicara tetapi harus banyak melihat kebaikan dan kinerja orang lain.
Ahh sudahlah, kita memang tak boleh terlalu banyak bicara.
Apa lagi sekedar NATO (Not Action Talk Only)
Buat apa kau NATO ?
Biar terlihat cerdas?, Pandai?, Hebat?, atau apalah itu namanya?
Aku, dia, dan kami tak butuh NATO-mu.
Aku, dia, dan kamu juga tak butuh evaluasi darimu.
Tetapi, kami butuh wujud nyata gerakanmu.
Kami butuh kinerja terbaikmu.
Ahh sudahlah, kami kini kenal siapa dirimu.
Karena apa, karena orang akan mengenal siapa dirimu seperti apa yang kau kenalkan

Goresan Indah dalam Sejarah Perjuangan

Kuliah,
Iya kuliah.
Kini telah dilewati step by step yang namanya kuliah.
Kuliah teoritis di kelas sampai dengan kuliah kerja nyata di masyarakat.
Kuliah kerja Nyata?
Iya kuliah kerja nyata di masyarakat.
Mengabdi kepada masyarakat 40 hari lamanya.
Indah ?
Asik?
Meyebalkan?
Senang?
Susah?
Menderita?
Tertawa?
Sedih?
Bersama?
Berpisah ?
Keluarga?
Senyuman?
Ketulusan ?
Cinta ?
semuanya ada dikuliah nyata..
Kuliah yang empiris, mengabdikan seluruh ilmu untuk masyarakat.
Sulit iya memang sulit ?
Sulit mengubah bahasa ilmiah menjadi bahasa santapan masyarakat.
Sulit iya sangat sulit ?
Sulit untuk berbaur dan mengambil hati masyarakat.
Subhanallah...
Indah ternyata berjumpa dengan mereka.
Senyum kebanggan dan kebahagiaan tersebar indah dalam raut cerianya.
Senyum keindahan yang berjuang untuk maju dari ketertinggalan..